informasi dan tehnologi bidan

Selasa, 10 Januari 2012

DWARFISME PITUITARI, TUGAS AKBID MUHAMMADIYAH MADIUN

TUGAS MAKALAH

KELAINAN METABOLIK DAN ENDOKRIN

DWARFISME PITUITARI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah asuhan kebidanan neonatus, bayi dan balita

Dosen Pengampu : Sundari, SST


Disusun oleh :

ROSIANI

Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun

2010


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, karena kami masih diberi kesehatan untuk menyelesaikan tugas Makalah Kelainan Metabolik dan Endokrin Dwarfisme Pituitari disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita.

Penyusun menyampaikan terimakasih kepada :

1. Ibu Rumpiati, SST selaku direktur Akbid Muhammadiyah Madiun.

2. Ibu Sundari, SST selaku dosen Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Balita.

3. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Makalah Kelainan Metabolik Dan Endokrin Dwarfisme Pituitari.

4. Orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil.

Penyusun menyadari adanya keterbatasan waktu dan tenaga serta kemampuan, sehingga masih banyak kesalahan pada Makalah Kelainan Metabolik Dan Endokrin Dwarfisme Pituitari, untuk itu penyusun menerima kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun, pembaca dan berbagai pihak.

Madiun, 24 Desember 2010

Penyusun


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1

B. Tujuan........................................................................................................ 1

C. Manfaat...................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................ 3

A. Pengertian.................................................................................................. 3

B. Pembahasan............................................................................................... 4

1. Kelenjar Pituitari (Hipofisis)................................................................. 4

2. Cebol (Dwarfisme)................................................................................ 7

3. Penatalaksanaan gangguan metabolik dan endokrin............................. 7

BAB IV PENUTUP.............................................................................................. 8


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu). Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku, keseimbangan dan metabolisme. Hormon masuk ke dalam peredaran darah menuju organ target. Jumlah yang dibutuhkan sedikit namun mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama pengaruhnya karena hormon mempengaruhi kerja organ dan sel.

Kelenjar pituitari (hipofisis) berukuran kurang lebih 1 cm dengan berat 500 mg. Terletak di sella tursica dari tulang sphenoid. Sella tursica dekat dengan chiasma opticum. Kelenjar hipofise sebenarnya terdiri dari dua kelenjar, pituitari anterior yang berukuran lebih besar terletak di anterior atau disebut adenohipofise dan pituitari posterior atau neurohipofise. Pituitari anterior biasa juga disebut sebagai Master of gland, karena pengaruhnya pada kelenjar lain dan pada seluruh tubuh. Pengaruh ini dilaksanakan oleh 6 hormon yang diproduksi oleh sel yang berbeda- beda yang terdapat di lobus anterior hipofise, dan oleh dua hormon yang diproduksi oleh lobus posterior hipofise.

Letak pituitari berada dibawah hipotalamus, sebesar kacang ercis dan terdiri dari 3 lobus yang menghasilkan hormon-hormon berlainan. Kelenjar pituitari dapat terserang tumor, keracunan dari darah, penggumpalan darah dan infeksi penyakit. Hormon yang diekskresikan oleh lobus anterior atau adenophysis.

B. Tujuan

1. Umum

a. Memahami apa yang dimaksud dengan hormon.

b. Memahami apa yang kelainan metabolik dan endokrin.


2. Khusus

a. Memahami definisi hormon.

b. Memahami dwarfisme pituitari.

C. Manfaat

a. Bagi Mahasiswa

1. Meningkatkan pengetahuan tentang kelainan metabolik dan endokrin.

2. Menerapkan materi yang telah di dapatkan di dalam asuhan kebidanan.

b. Bagi Instansi

Memberikan tambahan referensi serta bahan acuan dalam penyusunan asuhan kebidanan pada masa yang akan datang tentang dwarfisme pituitari.

c. Bagi Masyarakat

Agar masyarakat mengetahui apa yang dimaksud dengan dwarfisme pituitari.


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu). Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku, keseimbangan dan metabolisme. Hormon masuk ke dalam peredaran darah menuju organ target. Jumlah yang dibutuhkan sedikit namun mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama pengaruhnya karena hormon mempengaruhi kerja organ dan sel.

Dwarfisme adalah suatu kondisi di mana pertumbuhan individu sangat lambat atau tertunda, sehingga dalam waktu kurang dari tinggi badan orang dewasa normal. Kata pituitary mengacu pada kelenjar pituitari, yang mengatur produksi bahan kimia tertentu yang disebut hormon. Oleh karena itu, dwarfisme hipofisis menurun pertumbuhan tubuh terutama disebabkan oleh masalah hormonal. Hasil akhirnya adalah orang yang sedikit proporsional, karena ketinggian dan pertumbuhan semua struktur lain dari individu menurun.

Kelenjar pituitari (hipofisis) berukuran kurang lebih 1 cm dengan berat 500 mg. Terletak di sella tursica dari tulang sphenoid. Sella tursica dekat dengan chiasma opticum. Kelenjar hipofise sebenarnya terdiri dari dua kelenjar, pituitari anterior yang berukuran lebih besar terletak di anterior atau disebut adenohipofise dan pituitari posterior atau neurohipofise. Pituitari anterior biasa juga disebut sebagai Master of gland, karena pengaruhnya pada kelenjar lain dan pada seluruh tubuh. Pengaruh ini dilaksanakan oleh 6 hormon yang diproduksi oleh sel yang berbeda- beda yang terdapat di lobus anterior hipofise, dan oleh dua hormon yang diproduksi oleh lobus oleh lobus posterior hipofise.

dwarfism hipofisis disebabkan oleh masalah yang timbul dari kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari, juga disebut hipofisis, adalah sebuah kelenjar di dasar otak yang menghasilkan hormon yang berbeda. Kelenjar ini dibagi menjadi anterior (depan) dan posterior (belakang) bagian .

Proses Pertumbuhan dimulai di bagian bawah otak depan dalam sebuah organ kecil yang disebut hipotalamus. Hipotalamus melepaskan hormon-hormon yang mengatur produksi hormon lain. Bila hipotalamus melepaskan hormon-hormon pertumbuhan melepaskan (peningkatan GHRH), hipofisis anterior dirangsang untuk mengeluarkan hormon pertumbuhan (GH). Hormon pertumbuhan kemudian bekerja pada hati dan jaringan lainnya dan merangsang mereka untuk mengeluarkan faktor pertumbuhan insulin-seperti-1 (IGF-1). IGF-1 secara langsung mempromosikan perkembangan tulang dan otot, menyebabkan tulang tumbuh panjang, dan otot untuk meningkatkan sintesis protein (membuat protein lebih).

Karena pertumbuhan adalah sebuah fenomena yang kompleks, mungkin akan diperlambat atau dihentikan oleh kelainan yang timbul pada setiap titik dalam proses. Dengan demikian, kekerdilan bisa terjadi jika ada kekurangan dalam hormon ini, jika ada kegagalan dalam sel reseptor menerima rangsangan hormon, atau jika sel target tidak dapat merespon.

Yang paling mendasar, hasil dwarfisme hipofisis dari penurunan produksi hormon oleh hipofisis anterior. Ketika tidak ada hormon dari hipofisis anterior cukup dihasilkan, ini panhypopituitarism disebut Bentuk umum dwarfism hipofisis adalah karena kekurangan dalam produksi hormon pertumbuhan (GH). Ketika GH kurang dari normal dihasilkan selama masa kanak-kanak individu lengan, kaki, dan struktur lainnya terus berkembang dalam proporsi normal, tetapi pada tingkat yang menurun.

B. Pembahasan

1. Kelenjar Pituitari (Hipofisis)

Kelenjar pituitari disebut juga master of gland karena semua hormon yang dihasilkan merangsang organ untuk menyekresikan hormon lain. Letak pituitari berada dibawah hipotalamus, sebesar kacang ercis dan terdiri dari 3 lobus yang menghasilkan hormon-hormon berlainan. Kelenjar pituitari dapat terserang tumor, keracunan dari darah, penggumpalan darah dan infeksi penyakit. Hormon yang diekskresikan oleh lobus anterior atau adenophysis :

a. Somatotropin/Growth Hormone(GH), merangsang sintesis protein, menambah metabolisme lemak dan merangsang pertumbuhan tulang dan otot. Kelebihan hormon ini menyebabkan gigantisme atau pertumbuhan raksasa. Kelebihan pada dewasa menyebabkan akromegali, suatu kelainan akibat pertumbuhan yang tidak seimbang pada persedian dan ujung tulang seperti tulang jari tangan, rahang atau hidung. Defisiensi hormon menyebabkan pertumbuhan terhambat dan kerdil atau dwarfisme.

b. Thyroid Stimulating Hormone(TSH), merangsang pertumbuhan kelenjar tiroid dan pengeluaran hormon tiroksin. Sekresi TSH dihambat oleh tiroksin. Kelebihan hormon ini menyebabkan gondok.

c. Adenocorticotropic Hormone (ACTH), merangsang korteks kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon (glukokortikoid dan mineralokortikoid) ke dalam darah dan pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal. ACTH juga berpengaruh dalam pengontrolan emosi karena merangsang pengeluaran Hydrocortisone oleh kelenjar adrenal bagian korteks. Produksi ACTH dikontrol oleh hipotalamus dan level hormon yang dihasilkan oleh korteks kelenjar adrenal. ACTH digunakan dalam bidang medis untuk anti pembengkakan yang disebabkan oleh alergi dan arthritis.

d. Prolactin(PRL) atau Lactogenic Hormone(LTH) atau Luteotropic Hormone atau Mammotropic Hormone, merangsang sekresi susu setelah kelahiran, meningkatkan reabsorpsi air dan garam di ginjal saat menstruasi, mengatur pertumbuhan dan perkembangan kelenjar mammae pada wanita hamil dan memelihara corpus luteum untuk memproduksi air susu ibu dan progesteron.

e. β-lipotropin(β-LPH), meningkatkan metabolisme lemak dan dapat membentuk ACTH.

f. Melanocyte Stimulating Hormone(MSH), merangsang sekresi melanin pada sel melanosit sehingga menambah warna kulit menjadi lebih gelap.

g. Gonadotropin adalah hormon yang dihasilkan untuk merangsang kerja dari alat kelamin. Gonadotropin terbagi 2 yaitu :

1) Follicle Stimulating Hormone(FSH) bekerja pada gonad (alat kelamin). Pada wanita, FSH merangsang perkembangan folikel de Graaf di ovarium. Bersama dengan LH, FSH merangsang sekresi estrogen oleh folikel de Graaf dan pematangan sel telur. Pada pria, FSH merangsang testes mensekresikan androgen ke aliran darah dan merangsang terjadinya spermatogenesis/pembentukan sel sperma pada tubulus seminiferus di testes. Sekresi FSH dihambat oleh progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum sehingga tidak terjadi pematangan telur di ovarium. Interstitial Cell Stimulating Hormone(ICSH), merangsang sel-sel interstitial testis untuk memproduksi androgen dan testosteron. Luteinizing Hormone(LH) berkerja pada gonad (alat kelamin). Pada wanita, ketika folikel atau sel telur sudah matang, LH merangsang pemecahan folikel de Graaf sehingga sel telur keluar dan siap dibuahi sperma. LH merangsang perubahan folikel de Graaf menjadi corpus luteum dan merangsang corpus luteum mensekresikan hormon progesteron. Pada pria, LH bekerja pada sel-sel endokrin dalam testes, tepatnya sel-sel interstisium dan merangsang testis mengeluarkan androgen ke dalam darah.

2) Chrorionic Gonadotropin, berfungsi untuk menjaga perkembangan janin dan disekresikan oleh plasenta saat wanita hamil. Lobus intermediate diketahui mensekresikan MSH namun tidak banyak yang dipengaruhi dan dihasilkan oleh bagian ini. Hormon yang dihasilkan oleh lobus posterior atau neurophysis :

a) Antidiuretic Hormone(ADH) atau Vasopressin, merangsang reabsorpsi air di tubulus ginjal dan menyebabkan dinding arteriol berkontraksi sehingga mempersempit rongga pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. ADH juga mengontrol kadar air dalam tubuh. Kekurangan ADH menyebabkan urin dalam jumlah berlebihan dan disebut diabetes insipidus.

b) Oxytocin, merangsang kontraksi otot polos yang melapisi uterus dan mempercepat pengembalian uterus ke ukuran semula. Oxytocin juga merangsang proses pengeluaran susu pada proses menyusui.

2. Cebol (Dwarfisme)

Dwarfisme dapat disebabkan oleh defisiensi GRH, defisiensi IGF-I, atau penyebab lainnya. Beberapa kasus dwarfisme disebabkan oleh defisiensi seluruh sekresi kelenjar hipofisis anterior atau disebut panhipopituitarisme selama masa anak-anak. Pada umumnya, pertumbuhan bagian-bagian tubuh sesuai satu sama lain, tetapi kecepatan pertumbuhannya sangat berkurang. Defisiensi hormon pertumbuhan biasanya disebabkan oleh defisiensi GRH. Pada keadaan ini, respons hormon pertumbuhan terhadap GRH tetap normal, tetapi sebagian penderita mengalami kelainan pada sel-sel pensekresi hormon pertumbuhan.

Pada satu tipe dwarfisme, yaitu pada Lorain dwarf, kecepatan sekresi hormon pertumbuhannya normal atau malahan tinggi, namun penderita mengalami ketidak mampuan herediter untuk membentuk somastostatin sebagai respons terhadap hormon pertumbuhan. Perawakan pendek merupakan ciri kretinisme dan juga pubertas prekoks. Perawakan pendek juga merupakan bagian dari sindrom disgenesis gonad yang tampak pada penderita berkromosom XO (bukan XX atau XY). Anak-anak menderita child abuse juga dapat menderita kecebolan yang disebut cebol psikososial. Bentuk cebol yang paling sering terjadi pada manusia adalha akondropalsia. Tanda-tandanya adalah ekstremitas pendek dengan batang tubuh tetap normal. Kelainan ini adalah penyakit genetic autosom akibat mutasi gen.

3. Penatalaksanaan gangguan metabolik dan endokrin

Setiap bayi lahir berada dalam keadaan telanjang basah dan sebagian menderita asfiksia. Dengan demikian bayi dengan panas tubuh oleh karena perbedaan suhu dalam kandunagan dan dunia luar yang cukup besar. Kehilangan panas pada BBL ialah melalui konduksi, konveksi, evavorasi,dan radiasi dari permukaan tubuh. BBL jarang sekali menggigil walaupun kedinginan dan karena aktifitas otot juga terbatas, tentu diperlukan suatu aktivitas metabolic. Produksi panas yang tidak terdapat pada orang dewasa. Kehilangan panas pada bayi yang saja lahir dapat mencapai 200 kalori penyebabnya ialah karena bayi lahir dalam keadaan basah. Kehilangan panas dapat lebih banyak lagi dari lingkungan yang terlalu panas dengan pernapasan yang cepat vasodilatasi. Walaupun produksi kwringat sangat sedikit pada umur 6 minggu pertama. Penaikan suhu yang mendadak akan menyebabkan bayi gelisah,haus dan meninggikan kecepatan metabolisme. Metabolisme berarti berguna bagi oksigen dan kecepatan metabolisme dinyatakan dalam mioksigen / kilogram BB,pada suhu dan tekanan gas yang kering.

Pengobatan hipopituitari mencakup penggantian hormone yang kurang, seperti pemberian GH pada pasien yang menderita dwarfisme hipofisis yang dapat menyebabkan peningktan tinggi badanyang berlebihan.pemberian hidrokortison oral untuk defisiensi ACTH. Pemberian tiroksin oral dapat mengobati hipotiroidisme yang diakibatkan oleh defisiensi TSH, pemberian androgen dan estrogen dapat mengobati defisiensi gonadotropin tersebut dapat menginduksi ovulasi.

Diagnostik : Defisiensi hormon tumbuh sering tersembunyi (cryptic) dan hanya bisa diketahui dengan melaksanakan tes stimulasi terhadap somatotropin. Dengan foto roentgen/CT-scan mungkin bisa ditemukan mikro/makroadenoma dari hipofisis.

Adapun terapi meliputi : Terapi substitusi (somatotropin dan juga hidrokrotison, tiroksin dan testosterone pada pria dan estrogen pada wanita). Terapi substitusi (tergantung apa yang kurang Somatotropin saja). Growth-hormone binding proteins dan Kausal : ekstirpasi/ radiasi dari mikro-/ makroadenoma.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dwarfisme adalah suatu kondisi di mana pertumbuhan individu sangat lambat atau tertunda, sehingga dalam waktu kurang dari tinggi badan orang dewasa normal. Kata pituitary mengacu pada kelenjar pituitari, yang mengatur produksi bahan kimia tertentu yang disebut hormon. Oleh karena itu, dwarfisme hipofisis menurun pertumbuhan tubuh terutama disebabkan oleh masalah hormonal. Hasil akhirnya adalah orang yang sedikit proporsional, karena ketinggian dan pertumbuhan semua struktur lain dari individu menurun.

B. Saran

Untuk pencegahan perlu pemantauan janin secara dini. Pengobatan hipopituitari mencakup penggantian hormone yang kurang, seperti pemberian GH pada pasien yang menderita dwarfisme hipofisis yang dapat menyebabkan peningktan tinggi badan yang berlebihan. Pemberian hidrokortison oral untuk defisiensi ACTH. Pemberian tiroksin oral dapat mengobati hipotiroidisme yang diakibatkan oleh defisiensi TSH, pemberian androgen dan estrogen dapat mengobati defisiensi gonadotropin tersebut dapat menginduksi ovulasi.


DAFTAR PUSTAKA

2006. Gale Encyclopedia of Public Health

Depkes RI. 1994. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga.Jakarta: Pusdiknakes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar